Karya : *Lia Hanafiah*
Aku membuntuti larinya kucing dengan warna tiga pada bulunya.
Cepat, tapi juga lambat
Seperti tergesa-gesa namun juga terlihat santai.
Seperti mengejar urusan serius tapi juga terlihat menghadapi perkara ringan
Seperti sedang memburu waktu,
Seperti sedang mengejar rindu.
Aku membuntuti larinya kucing dengan warna tiga pada bulunya.
Dia melambatkan langkahnya seolah akan segera sampai
Mengembangkan senyumnya seolah sebentar lagi akan meninggalkan pelik dari tubuhnya.
Kemudian dia kembali bergegas
Sedikit mempercepat langkahnya
Seperti tidak sabar dan ingin segera menemui telaga air jernih untuk melegakan dahaganya.
Aku membuntuti larinya kucing dengan tiga warna pada bulunya
Sampai aku menemui aroma ikan goreng dari arah rumah sederhanaku.
Ku kira kucing itu akan beranjak ke sana,
Menemui ikan dan melepaskan balutan kain lapar dari perutnya.
Ternyata, tidak.
Aku membuntuti larinya dengan warna tiga pada bulunya, yang ternyata berjalan gemulai ke arah dekapan sosis rasa ayam.
*Biografi Pengarang*
Halo nama saya Lia, lengkapnya Lia Hanafiah. Kalian boleh panggil saya apa saja, bebas senyamannya kalian.
Saya adalah mahasiswa tahun ke tiga (saat ini 30.05.2022) di jurusan Bimbingan Konseling Pendidikan Islam, dan mengabdi di sekolah tercinta MAN 1 PANGANDARAN sebagai Guru BK.
Saya manusia biasa yang haus ilmu sastra, pencari celah perbedaan dalam berbagai jenis kata, dan si ga suka memakai bahasa basa basi jenis apa saja.
Pesan hari ini, 'paling penting dalam urusan cinta adalah bukan siapa saja yang mencintai kamu. Tapi siapa yang sebenarnya kamu cintai'
Lebih dekat dengan saya boleh dihubungi akun Instagram @namatidatersedia, Facebook Lia Hanafiah, Twitter @megaredum.
Beliau mempunyai harapan "Ga punya harapan berlebih apa-apa. Hanya untuk menyalurkan perasaan, mengeluarkan emosi, dan berbagi kata. Sedikit mungkin, semoga dengan itu, saya bisa menggapai tenang".
Pewancara : Muslih