Pada Tahun 1808 di Cibodas Tasikmalaya berdiri pesantren Almansyuriah yang di pimpin oleh Syech KH Mansur, Syech KH Abdul Aziz dan pada tahun 1899 dilangsungkan Syech KH Syuja’I sampai sampai tahun 1903.
Sehubungan dengan KH. Syuja’I dari Ciamis Selatan yaitu dari Karangpetir Desa Panglanjan maka Beliau Kembali ke tempat asal dan mendirikan pesantren di Sindangwangi Karangpetir Desa Panglanjan tahun 1908 dengan berjalan lancer. Tahun 1918 Beliau Wafat maka pesantren mengalami kepatrahan dikarenakan :
- Tidak ada generasi.
- Situasi Zaman.
Pada tahun 1932 pesantren bangkit Kembali yang di pimpin oleh KH Abdul Aziz dengan sejumlah santri 25 Orang. Tahun demi tahun para santri bertambah sehingga mengalami kejayaan. Tahun 1940 mencapai 100 Orang lebih dan berlangsung sampai tahun 1947 bertepatnya dengan mendaratnya Belanda maka nasib pesantren mengalami kepatrahankembali sehingga pondok, rumah dan isinya habis dibakar oleh Belanda kecuali hanya satu pigur Islam yang terpenting yaitu Baitul Muslimin (Mesjid).
Baca Juga : Guru Kreatif Kunci Sukses Pembelajaran
Sejak kejadian itu KH Abdul Aziz beserta keluarga dan santrinya hizrah ke daerah pegunungan yaitu Syaladah Cimindi dan Kembali lagi tahun 1950 ke Cadas malang berdekatan dengan pesantren pertama, Alhamdulillah nasib pesantren sedikit demi sedikit mulai berkembang.
Pada Tahun 1955 pindah ke tempat asal yaitu Sindangsari.
Dari tahun 1955 Pendidikan berjalan lancar walaupun bayak rintangan. Dengan rahmat Allah SWT alhamdulillah pada hari senin tanggal 10 Robiul Akhir 1406 / 23 Desember 1985 pesantren bangkit Kembali dengan resmi dipimpin oleh KH Muhsin Aziz putra yang ke 12 dengan di beri nama “PONDOK PESANTREN ASY SYUJAA’IYYAH”( Tarbiyah, Islamiyah, Asy Syujaa’iyyah)
Penulis : Muslih Kurnia